Sejarah
Pada tahun 1940-an di Amerika ada sebuah penelitian yang ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer secara bersama. Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, karena mahalnya harga perangkat komputer maka ada tuntutan sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal. Dari sinilah maka muncul konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), bentuk pertama kali jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host/client komputer.
Selanjutnya konsep ini berkembang menjadi proses distribusi
(Distributed Processing). Dalam proses ini beberapa host komputer
mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani
beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer.
Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun
dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan
jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama
maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa
melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan
lokal yang dikenal dengan sebutan LAN (Local Area Network). Demikian
pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang
berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa
ditingkat dunia yang disebut dengan istilah WAN (Wide Area Network).
LAN (Local Area Network)
Local Area Network atau LAN, adalah merupakan suatu Jaringan
Komputer dengan mencakup wilayah lokal. Dengan menggunakan berbagai
perangkat jaringan yang cukup sederhana, seperti menggunakan kabel UTP
(Unshielded Twisted-Pair), Hub, Switch, Router, dan beberapa PC
komputer. Kita dapat membuat jaringan LAN tersebut.Contoh dari jaringan
LAN adalah komputer-komputer yang saling terhubung di sekolah, Warnet,
dan perusahaan.
Keuntungan dari penggunaan Jaringan Komputer LAN adalah :
- Lebih irit dalam pengeluaran biaya operasional
- Lebih irit dalam penggunaan kabel
- Transfer data antar node dan komputer labih cepat karena mencakup wilayah yang sempit atau lokal
- Tidak memerlukan operator telekomunikasi untuk membuat sebuah jaringan LAN.
Kerugian dari Jaringan LAN adalah :
- Cakupan wilayah jaringan lebih sempit
- Sulit untuk berkomunikasi ke luar jaringan
- Area cakupan transfer data tidak begitu luas.
MAN (Metropolitan Area Network)
Metropolitan Area Network atau MAN, adalah Jaringan Komputer yang
lebih luas dan lebih canggih dari Jenis Jaringan Komputer LAN. Disebut
Metropolitan Area Network karena Jenis Jaringan Komputer MAN ini biasa
digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer dari suatu kota ke kota
lainnya. Untuk dapat membuat suatu jaringan MAN, biasanya diperlukan
adanya operator telekomunikasi untuk menghubungkan antar jaringan
komputer. Contohnya seperti jaringan Depdiknas antar kota atau wilayah
dan juga jaringan mall-mall moderen yang saling berhubungan antar kota.
Keuntungan dari Jenis Jaringan Komputer MAN adalah :
- Cakupan wilayah jaringan lebih luas
- Untuk berkomunikasi menjadi lebih efisien,
- Mempermudah dalam hal berbisnis,
Kerugian dari Jenis Jaringan Komputer MAN adalah :
- Lebih banyak menggunakan biaya operasional,
- Dapat menjadi target operasi oleh para Cracker untuk mengambil keuntungan pribadi
- Perbaikan jaringan MAN diperlukan waktu yang cukup lama.
WAN (Wide Area Network)
Wide Area Network atau WAN, merupakan Jenis Jaringan Komputer yang
lebih luas dan lebih canggih daripada Jenis Jaringan Komputer LAN dan
MAN. Teknologi jaringanWAN biasa digunakan untuk menghubungkan suatu
jaringan dengan negara lain atau dari satu benua ke benua yang lainnya.
Jaringan WAN bisa terdiri dari berbagai Jenis Jaringan Komputer LAN dan
WAN karena luasnya wilayah cakupan dari Jenis Jaringan Komputer WAN.
Jaringan WAN, biasanya menggunakan kabel fiber optic serta menanamkannya
di dalam tanah maupun melewati jalur bawah laut.
Keuntungan Jenis Jaringan Komputer WAN adalah :
- Cakupan wilayah jaringannya lebih luas dari Jenis Jaringan Komputer LAN dan MAN,
- Tukar-menukar informasi menjadi lebih rahasia
- Mudah ber komusiksi antar negara.
- Mempermudah dalam hal bisnis.
Kerugian dari Jenis Jaringan WAN adalah :
- Biaya operasional yang mahal
- Sangat rentan terhadap bahaya pencurian data-data penting
- Perawatan untuk jaringan WAN menjadi lebih berat dan lama
- Topologi
a. Topologi Bus
Topologi bus ini sering juga disebut sebagai topologi backbone,
dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentangkan kemudian beberapa
komputer dihubungkan pada kabel tersebut.
Kelebihan topologi Bus :
- Layout kabel sederhana sehingga instalasi relatif lebih mudah
- Kerusakan satu komputer client tidak akan mempengaruhi komunikasi antar client lainnya
- Hemat kabel sehingga biaya instalasi relatif lebih murah
- Penambahan dan pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.
Kekurangan topologi Bus :
- Jika kabel utama (bus) atau backbone putus maka komunikasi gagal
- Bila kabel utama sangat panjang maka pencarian gangguan menjadi sulit
- Kemungkinan akan terjadi tabrakan data(data collision) apabila banyak client yang mengirim pesan dan ini akan menurunkan kecepatan komunikasi.
- Keamanan data kurang terjamin
- Diperlukan repeater untuk jarak jauh
b. Topologi Ring
Disebut topologi ring karena bentuknya seperti cincing yang
melingkar. Semua komputer dalam jaringan akan di hubungkan pada sebuah
cincin. Cincin ini hampir sama fungsinya dengan concenrator pada
topologi star yang menjadi pusat berkumpulnya ujung kabel dari setiap
komputer yang terhubung.
Kelebihan topologi ring :
- Dapat melayani aliran lalulintas data yang padat
- Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri atau kanandari server
- Trasmisi data yang relatif sederhana seperti perjalanan paket data dalam satu arah saja.
Kekurangan topologi ring :
- Kerusakan pada salah satu media pengirim/terminal dapat melumpuhkan kerja seluruh jaringan
- Paket data harus melewati setiap komputer antara pengirim dan penerima, sehingga menjadi lebih lambat
- Pengembangan jaringan menjadi lebih kaku karena penambahan terminal atau node menjadi lebih sulit bila port sudahhabis.
c. Topologi Star
Disebut topologi star karena bentuknya seperti bintang, sebuah alat
yang disebut concentrator bisa berupa hub atau switch menjadi pusat,
dimana semua komputer dalam jaringan dihubungkan ke concentrator ini.
Kelebihan topologi star :
- Karena setiap komponen dihubungkan langsung ke simpul pusat maka pengelolaan menjadi mudah
- Kegagalan komunikasi mudah ditelusuri.
- Kegagalan pada satu komponen/terminal tidak mempengaruhi komunikasi terminal lain.
- Kontrol terpusat sehingga memudahkan dalam deteksi dan isolasi kesalahan serta memudahkan pengelolaan jaringan.
Kekurangan topologi star :
- Kegagalan pusat kontrol (simpul pusat) memutuskan semua komunikasi
- Bila yang digunakan sebagai pusat kontrol adalah HUB maka kecepatan akan berkurang sesuai dengan penambahan komputer, semakin banyak semakin lambat.
- Boros dalam penggunaan kabel
- Kondisi HUB harus tetap dalam kondisi baik, kerusakan HUB berakibat lumpuhnya seluruh link dalam jaringan sehingga computer tidak dapat saling berkomunikasi.
d. Topologi Tree
Topologi pohon adalah pengembangan atau generalisasi topologi bus.
Media transmisi merupakan satu kabel yang bercabang namun loop tidak
tertutup.
Kelebihan topologi tree :
- Memungkinkan untuk memiliki jaringan point to point
- Mengatasi keterbatasan pada topologi star, yang memiliki keterbatasan pada titik koneksi hub.
- Topologi tree membagi seluruh jaringan menjadi bagian yang lebih mudah diatur
- Topologi tree ini memiliki keunggulan lebih mampu menjangkau jarak yang lebih jauh dengan mengaktifkan fungsi Repeater yang dimiliki oleh HUB.
Kekurangan topologi tree :
- Karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan kemana data dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan.
- Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal terminal dalam jaringan.
- Kabel yang digunakan menjadi lebih banyak sehingga diperlukan perencanaan yang matang dalam pengaturannya, termasuk di dalamnya adalah tata letak ruangan.
- HUB menjadi elemen kritis.
e. Topologi Mesh
Topologi Mesh adalah topologi yang tidak memiliki aturan dalam
koneksi. Karena tidak teratur maka kegagalan komunikasi menjadi sulit
dideteksi, dan ada kemungkinan boros dalam pemakaian media transmisi.
setiap perangkat Setiap prrangkat terhubung secara langsung ke perangkat
lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh
setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang
dituju (dedicated links).
Kelebihan topologi mesh :
- Dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat tujuan.
- Data dapat di kirim langsung ke computer tujuan tanpa harus melalui computer lainnya lebih cepat. Satu link di gunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang di tuju.
- Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
- Mudah dalam proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
Kekurangan topologi mesh :
- Setiap perangkat harus memiliki I/O port. Butuh banyak kabel sehingga butuh banyak biaya.
- Instalasi dan konfigurasi lebih sulit karena komputer yang satu dengan yang lain harus terkoneksi secara langsung.
- Biaya yang besar untukmemelihara hubungan yang berlebih.
IP Address
Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah
deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai
alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet.
Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan
128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari
komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP. Internet
Assigned Numbers Authority (IANA) yang mengelola alokasi alamat IP
global. Internet Protocol (IP) address adalah alamat numerik yang
ditetapkan untuk sebuah komputer yang berpartisipasi dalam jaringan
komputer yang memanfaatkan Internet Protocol untuk komunikasi antara
node-nya. Walaupun alamat IP disimpan sebagai angka biner, mereka
biasanya ditampilkan agar memudahkan manusia menggunakan notasi, seperti
208.77.188.166 (untuk IPv4), dan 2001: db8: 0:1234:0:567:1:1 (untuk
IPv6).
Internet Protocol juga memiliki tugas routing paket data antara jaringan, alamat IP dan menentukan lokasi dari node sumber dan node tujuan dalam topologi dari sistem routhng. Untuk tujuan ini, beberapa bit pada alamat IP yang digunakan untuk menunjuk sebuah subnetwork. Jumlah bit ini ditunjukkan dalam notasi CIDR, yang ditambahkan ke alamat IP, misalnya, 208.77.188.166/24.
Pembagian IP
Internet Protocol juga memiliki tugas routing paket data antara jaringan, alamat IP dan menentukan lokasi dari node sumber dan node tujuan dalam topologi dari sistem routhng. Untuk tujuan ini, beberapa bit pada alamat IP yang digunakan untuk menunjuk sebuah subnetwork. Jumlah bit ini ditunjukkan dalam notasi CIDR, yang ditambahkan ke alamat IP, misalnya, 208.77.188.166/24.
Pembagian IP
IPv1, IPv2, IPv3
Internet Protocol di definisikan menurut RFC 791. Dan di dalam versi
RFC 791, yang di jelaskan adalah IP Address versi 1. Ini membuktikan
kalau sebelum versi 4, terlebih dahulu ada versi 1, 2, dan 3. Tetapi
menurut sejarah dari rfc dan yang ada , IP Address versi 1, 2, dan 3
adalah IP Address percobaan. IP sebelum Ipv4, adalah IP Address versi
experiment yang di gunakan sebagai bahan evaluasi pengembangan sistem
pengalamatan pengganti IMP. Dan akhirnya Ipv4 yang di gunakan secara
luas dan di publish ke umum, setelah sebelumnya mengalami pengembangan
sejak versi 1, 2, dan 3. IP address ini dikembangkan sejak 1977- 1979.
Dan sejak 1989 IP Address versi 4, resmi di gunakan sebagai sistem
pengalamatan pengganti dari IMP.
Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.
Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.
Kelas A
Alamat-alamat unicast kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
Kelas B
Alamat-alamat unicast kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
Kelas C
Alamat IP unicast kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat “eksperimental” atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Kelas Alamat Nilai oktet pertama Bagian untuk Network Identifier Bagian untuk Host Identifier Jumlah jaringan maksimum Jumlah host dalam satu jaringan maksimum
Kelas A 1–126 W X.Y.Z 126 16,777,214
Kelas B 128–191 W.X Y.Z 16,384 65,534
Kelas C 192–223 W.X.Y Z 2,097,152 254
Kelas D 224-239 Multicast IP Address Multicast IP Address Multicast IP Address Multicast IP Address
Kelas E 240-255 Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen
IPv5
Tahun 1995 IP Address versi 6, resmi di perkenalkan sebagai IP Next
Generation. Ipv6 ini di tulis di dalam RFC 2460. Tetapi sebelum Ipv6,
terlebih dahulu di kenal Ipv5. Ipv5, ini tidak diperkenalkan ke kalangan
umum, karena di gunakan sebagai experiment dan sampai sekarang juga
masih bersifat experiment. Ipv5 ini juga memiliki nama lain,Internet
Stream protocol (ST). Ipv5 ini di definisikan di dalam RFC 1190.
Protokol Ipv5 ini dikembangkan bukan bagian dari kelanjutan dari Ipv4,
tetapi merupakan pelengkap dari Ipv4 untuk membawa traffic percakapan
suara dan konferensi dengan garansi delay dan bandwidth. Status dari ISP
ini dilanjutkan dengan ST2 di RFC 1819, dengan status eksperimental.
Setelah itu ada IP Address versi 6. Versi ini yang akan menjadi
pengganti dari sistem pengalamatan dari Ipv4. Salah satuya Google untuk
beberapa mesin mereka sudah mulai mengganti alamatnya ke dalam Ipv4. Dan
tidak lupa juga para service provider dari Internet mulai mengganti
alamatnya ke dalam Ipv6, meskipun mereka masih mendukung dari Ipv4. Ipv6
ini di anggap bagian dari IP Next Generation. Karena sistem
pengalamatan yang lebih besar dan banyak terlebih dari sisi teknologi
sudah mendukung sistem Mobile IP.
Untuk Indonesia mendapatkan 17 Prefx Ipv6, yang bisa digunakan
untuk berbagai keperluan seperti organisasi, mobile operator, IXP dan
ISP. Saat ini Ipv6, masih belum dikenal secara luas. Hal ini dikarenakan
masih terbiasanya orang – orang menggunakan sistem pengalamatan
menggunakan versi 4. Selain itu beberapa hardware juga masih belum
mendukung secara luas implementasi dari Ipv6.
IPv6
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration.Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix.
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration.Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix.
Kabel
a) Fiber Optik
Kabel fiber optik dibuat dari kaca yang dibungkus oleh pelindung
dan material penguat. Fiber optik menggunakan cahaya untuk
menghantar isyarat, berbeda dengan kabel tembaga yang menggunakan
sinyalelektronik. karena itu kabel jenis ini tidak terpengaruh
dengan gangguan elektromagnet. Kabel fiber optik sangat sesuai digunakan
di kawasan yang banyak gangguan elektromagnet dan jarak yang
jauh. Kabel fiber optik mendukung transmisi data berkecepatan tinggi
tidak sama halnya dengan kabel tembaga (UTP dan Coaxial). besarnya
data yang dapat di transmisikan memungkinkan penggunaan komunikasi
yangmembutuhkan kecepatan seperti video konference. 10BaseF,
100BaseF, 1000BaseF merujuk kepada spesifikasi fiber optik yang membawa
sinyal ethernet, angka F merujuk kepada Fiber. Connector yang selalu
digunakan untuk menyambung kabel fiber optik ialah ST connector yang
menyerupai BNC Connector. Namun begitu SC connector akan menjadi lebih
populer karena mudah digunakan. Penggunaan fiber optik umumnya digunakan
pada jaringan besar dan jaringan tulang punggung (backbone). Tipe ini
berisi satu serat kaca tipisyang mengalirkan data dalam pulsa cahaya.
Cahaya pulsa merepresentasikan informasi digital yang dibawamelalui
jaringan. Harga dan instalasi fiber optik memang mahal walaupun kini
semakin turun karena itu pada umumnya orang kemudian mengkombinasikannya
dengan kabel tembaga. berdasarkan jalur sinyal yang dikirimkan, FO
dibagi menjadi 2, yaitu Single mode dan Multi mode.
Karakteristik dan ciri-ciri media tipe ini adalah :
Perlindungan terinfeksi ada
Maks. Bandwith 100 Mbps ~ 1 Gbps
Maks. kabel 2000 meter
Soket ST (Spring Loaded Twist)
Biaya mahal jika topologi fisik Bus & Star
Instalasi paling rumit
Fungsi:
Kabel Fiber Optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk
komunikasi suara dan data.
b) Kabel Coaxial
Coaxial Cable Adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua
buah konduktor. Pusatnya berupa inti kawat padat yang dilingkupi oleh
sekat yang kemudian dililiti lagi oleh kawat berselaput konduktor. Jenis
kabel
ini biasa digunakan untuk jaringan dengan bandwith yang tinggi. Kabel coaxial mempunyai pengalir tembaga di tengah (centre core). Lapisan plastik (dielectric insulator) yang mengelilingi tembaga berfungsi sebagai penebat di antara tembaga dan “metal shielded“.
Lapisan metal berfungsi untuk menghalang sembarang gangguan luar dari
lampu kalimantang, motors, and perlatan elektonik lain. Lapisan paling
luar adalah lapisan plastik yang disebut Jacket plastic. Lapisan ini berfungsi seperti jaket yaitu sebagai pelindung bagian terluar.
Kabel Coaxial memiliki bentuk yang sangat mirip dengan kabel antena TV, namun keduanya memiliki fungsi yang berbeda. pada bagian ujung yang akan disambung,dinamakan BNC.
Ciri-ciri babel Coaxiall:
Kabel Coaxial memiliki bentuk yang sangat mirip dengan kabel antena TV, namun keduanya memiliki fungsi yang berbeda. pada bagian ujung yang akan disambung,dinamakan BNC.
Ciri-ciri babel Coaxiall:
- Tegangan Kabel 100 – 120 ohm
- Speed dan Throughput 0 – 100 Mbps
- Panjang maksimal pemakaian kabel < 500 Meter
- Biaya Relatif murah
- dibagi menjadi jenis thicknet dan thinnel
Kelebihan kabel Coaxiall:
1) Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon.
2) Dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah.
3) Karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain.
Kelebihan kabel Coaxiall:
1) Mempunyai redaman yang relatif besar, sehingga untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater
1) Mempunyai redaman yang relatif besar, sehingga untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater
2) Jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.
Penggunaan Kabel Coaxial
Kabel coaxial terkadang digunakan untuk topologi bus, tetapi beberapa produk LAN sudah tidak mendukung koneksi kabel coaxial.
Protokol Ethernet LAN yang dikembangkan menggunakan kabel coaxial:
Kabel coaxial terkadang digunakan untuk topologi bus, tetapi beberapa produk LAN sudah tidak mendukung koneksi kabel coaxial.
Protokol Ethernet LAN yang dikembangkan menggunakan kabel coaxial:
10Base5 / Kabel “Thicknet” :
- adalah sebuah kabel coaxial RG/U-8.
- merupakan kabel “original” Ethernet.
- tidak digunakan lagi untuk LAN modern.
10Base2 / Kabel “Thinnet”:
- adalah sebuah kabel coaxial RG/U-58.
- mempunyai diameter yang lebih kecil dari “Thicknet”.
- menggantikan “Thicknet”.
- tidak direkomendasikan lagi, tetapi masih digunakan pada jaringan LAN yang sangat kecil.
c) Kabel Twisted pair (UTP dan STP)
1) Unshield twisted-pair (UTP)
Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis Kabel Jaringan yang menggunakan bahan dasar Tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal.
UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di
dalam Jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah,
fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel
UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan
fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded
Twister-pair(STP), insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik.
Tipe kategori Kabel UTP / Unshielded Twisted Pair :
- Kategori 1 : Untuk koneksi suara / sambungan telepon/telpon
- Kategori 2 : Untuk protocol localtalk (Apple) dengan kecepatan data hingga 4 Mbps
- Kategori 3 : Untuk protocol ethernet dengan kecepatan data hingga 10 Mbps
- Kategori 4 : Untuk protocol 16 Mbps token ring (IBM) dengan kecepatan data hingga 20 Mbps
- Kategori 5 : Untuk protocol fast ethernet dengan kecepatan data hingga 100 Mbps
- Kategori 2 : Untuk protocol localtalk (Apple) dengan kecepatan data hingga 4 Mbps
- Kategori 3 : Untuk protocol ethernet dengan kecepatan data hingga 10 Mbps
- Kategori 4 : Untuk protocol 16 Mbps token ring (IBM) dengan kecepatan data hingga 20 Mbps
- Kategori 5 : Untuk protocol fast ethernet dengan kecepatan data hingga 100 Mbps
Ciri – ciri
- Tegangan Kabel 150 ohm
- Speed dan Throughput 0 – 100 Mbps
- Panjang maksimal pemakaian kabel 100 Meter
- Biaya Relatif mahal
- Perlindungan terinfeksi tidak ada
- Soket RJ-45 (RJ = Registered Jack)
- Biaya murah
- Instalasi Mudah
2) shielded Twisted Pair ( STP )
Shielded twisted pair” adalah jenis kabel telepon yang digunakan
dalam beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap
pasangan kabel (”twisted pair”).
Dilihat dari namanya Shielded Twisted Pair, kabel networking tipe
ini terdiri dari 4 pasang dawai kabel yang masing-masing pasang
dipelintir. Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan
dan antisipasi tekukan kabel. STP yang diperuntukkan bagi
instalasi jaringan ethernet memiliki resistansi atas
interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu
meningkatkan ukuran fisik kabel. Kabel STP memiliki kelebihan dan
kekurangan persis samadengan kabel UTP, memiliki satu hal keunggulan
yakni jaminan proteksi jaringan dari interferensi-interferensi eksternal
dan harganya lebih mahal dari UTP. Tidak seperti kabel Coaxial, lapisan
pelindung kabel STP bukanbagian dari sirkuit data, karena itu perlu
di-ground pada setiap ujungnya. Kabel STP tidak dapat dipakai dengan
jarak lebih jauh tanpa bantuan device penguat (repeater). Konektor RJ-45
& Tang
Crimping Konektor RJ-45 digunakan untuk memasang kabel UTP
dan memiliki 8 buah pin sebagai media transmisi data. Kabel UTP disusun
berdasarkan warna yang telah ditentukan (urutan STRAIGHT atau CROSS)
kemudian dimasukkan ke konektor RJ- 45 dengan menggunakan sebuah tang
khusus bernama tang crimping.
Kelemahan kabel STP
Kabel STP mempunyai beberapa kelemahan :
Kabel STP mempunyai beberapa kelemahan :
- Attenuasi meningkat pada frekuensi tinggi.
- Pada frekuensi tinggi, keseimbangan menurun sehingga tidak dapat mengkompensasi timbulnya “crosstalk” dan sinyal “noise”.
- Harganya cukup mahal.
KEGUNAAN :
Kabel STP juga digunakanuntuk jaringan Data, digunakan pada
jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnyadapat memberikan proteksi yang
lebih baik terhadap interferensi EMI.
NIC
NIC (Network Interface Controller) adalah sebuah kartu yang
berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer.
Tugas NIC adalah untuk mengubah aliran data paralel dalam bus komputer
menjadi bentuk data serial sehingga dapat ditransmisikan di atas media
jaringan.
Fungsi NIC
- Media pengirim data ke komputer lain di dalam jaringan
- Mengontrol data flow antara komputer dan sistem kabel
- Menerima data yang dikirim dari komputer lain lewat kabel dan menerjemahkannya ke dalam bit yang dimengerti oleh komputer
Repeater
Repeater adalah suatu alat yang berfungsi memperluas jangkauan
sinyal WIFI yang belum tercover oleh sinyal dari server agar bisa
menangkap sinyal WIFI. Perangkat Repeater harus 2 alat, yakni untuk
menerima sinyal dari server (CLIENT) dan untuk menyebarkan lagi sinyal
Wifi (accespoint)
Fungsi Repeater
- Untuk mengover daerah-daerah yang lemah sinyal dari Server (pemancar)
- Untuk memperjauh sinyal dari Server (pemancar)
- Untuk mempermudah akses sinyal Wifi dari Server
HUB
Hub merupakan perangkat jaringan yang bekerja di OSI layer 1,
Physical Layer. Sehingga dia hanya bekerja tak lebih sebagai penyambung
atau concentrator saja, dan hanya menguatkan sinyal di kabel UTP. HUB
tdk Mengenal MAC Addressing / Physical Addressing shingga tdk bisa
memilah data yg harus ditransmisikan shingga collision tdk bisa
dihindari dari penggunaan HUB ini
Fungsi HUB
- Memfasilitasikan penambahan penghilangan atau penambahan workstation
- Menambah jarak network ( fungsi sebagai repeater )
- Menyediakan fleksibilitas dengan mensupport interface yang berbeda ( Ethernet, Toket ring, FDDI )
- Menawarkan featur yang fault tolerance ( Isolasi Kerusakan )
- Memberikan menegement yang tersentralisasi ( koleksi informasi, diagnostic)
Cara Kerja:
- Ketika sebuah paket tiba di salah satu port, paket itu akan disalin ke port-port yang lain di hub. Atau dengan kata lain hub hanya menyalin data ke semua simpul yang terhubung ke hub. Hal ini menyebabkan unjuk kerja jaringan akan lambat.
- Hub dengan spesifikasi 10/100Mbps harus berbagi bandwidth dengan masing-masing port. Jadi ketika hanya satu PC yang menggunakan, akan mendapat akses bandwith yang maksimum yang tersedia. Namun, jika beberapa PC beroperasi atau di gunakan pada jaringan tersebut, maka bandwidth akan dibagi kepada semua PC, sehingga akan menurunkan kinerja jaringan
-Kelebihan Hub adalah memungkinkan pengguna untuk berbagi
pada jalur yang sama ,memiliki banyak port (4 sampai 24 port ditambah 1
untuk ke server atau hub yang lain.)
-Kekurangan Hub adalah karena dapat berbagi jalur yang sama maka kecepatan komunukasinya juga harus dibagi dengan hub lainya.
Switch
Switch merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI Layer 2,
Data Link Layer. dia bekerja sebagai penyambung / concentrator dalam
Jaringan. Switch mengenal MAC Adressing shingga bisa memilah paket data
mana yang akan di teruskan ke mana.
Dan switch ini digunakan sebagai repeater/penguat. Berfungsi untuk
menghubungkan kabel-kabel UTP ( Kategori 5/5e ) komputer yang satu
dengan komputer yang lain. Dalam switch biasanya terdapat routing,
routing sendiri berfungsi untuk batu loncat untuk melakukan koneksi
dengan komputer lain dalam LAN.
Cara Kerja:
- Ada dua arsitektur dasar yang digunakan yaitu: cut-through dan store and forward.
- Switch cut trough memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya. Sedangkan Switch store and forward merupakan kebalikan dari switch cut-through. Switch ini menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk meneriksa satu paket memerlukan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan.
- Switch dengan spesifikasi 10/100Mbps akan mengalokasikan 10/100Mbps penuh untuk setiap port nya. Jadi berapapun jumlah computer yang terhubung, pengguna akan selalu memiliki bandwidth penuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar